Krisis Infrastruktur: Warga Guyangan Bangun Jembatan Darurat Meski Pemerintah Belum Tanggapi
Guyangan, 9 Februari 2025 – Warga Desa Guyangan melakukan kerja bakti untuk membangun jembatan darurat setelah jembatan utama hancur total akibat banjir. Jembatan tersebut selama ini menjadi penghubung vital antara Dusun Gligir, Lebbe, dan Desa Bettek. Dengan hancurnya jembatan, akses warga menjadi sangat terbatas meskipun jarak antar wilayah sebenarnya cukup jauh.
Dalam upaya mengatasi masalah mobilitas, warga bersama-sama membangun jembatan darurat yang diperkirakan dapat mempersingkat waktu perjalanan menjadi sekitar 10 menit. Sebaliknya, jika menggunakan jalan raya alternatif yang rusak, perjalanan bisa memakan waktu hingga satu jam. Kondisi ini menambah kesulitan bagi warga yang selama ini bergantung pada jembatan sebagai akses utama.
Seorang warga mengungkapkan kekecewaannya melalui ungkapan asli dalam bahasa Madura:
“percuma bede pemilu, pendukunggah taker akartokar tape mun la bede engak riah tadek sengakuah , mak dukoduh bupati, disah, makeh gentak tak ngakoh . dupas minta sombengah kasapah mun engak riah , urunan pole jiah lah”
Belum ada konfirmasi resmi dari Pemerintah Desa Guyangan, meskipun pihak redaksi telah mencoba menghubungi mereka. Dampak kerusakan infrastruktur ini dirasakan luar biasa oleh masyarakat, yang merasa terjebak karena keterbatasan akses untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
Warga berharap agar pihak berwenang segera memberikan tanggapan dan mengambil langkah konkret untuk memperbaiki infrastruktur, sehingga mobilitas dan kesejahteraan masyarakat dapat segera dipulihkan.