Satgas AMP Kawal Kasus Politik Uang di Probolinggo, Tegaskan Pentingnya Penegakan Hukum
Satgas AMP Kawal Kasus Politik Uang di Giliketapang, Tuntut Penanganan Cepat dari Polisi
Probolinggo, HaloProbolinggo.com – Puluhan anggota Satgas Anti Money Politik (AMP) mendatangi Mapolres Probolinggo Kota, Rabu (22/11), untuk mengawal kasus dugaan politik uang yang melibatkan salah satu calon Bupati Probolinggo. Mereka meminta kepolisian segera menuntaskan kasus ini demi menjaga integritas demokrasi.
Ketua Satgas AMP, Samsudin, menegaskan bahwa pihaknya akan terus memantau jalannya penanganan kasus ini. "Kami tidak ingin kasus politik uang di Desa Giliketapang ini mandek di tengah jalan, apalagi setelah dilimpahkan oleh Gakkumdu Kabupaten Probolinggo ke Polres Probolinggo Kota," ujar Samsudin.
Koordinator aksi, Sarful, menambahkan bahwa pengawalan ini bertujuan memastikan penegakan hukum berjalan transparan dan adil. "Kasus ini harus segera ditindaklanjuti. Jangan sampai seperti kasus-kasus sebelumnya yang tidak jelas penyelesaiannya. Jika Polres Probolinggo Kota merasa tidak mampu menangani, katakan saja, biar kami bawa langsung ke Polri," tegasnya.
Sarful juga mengingatkan bahwa kasus ini bukan hanya soal pelanggaran hukum, tetapi juga menjaga martabat demokrasi dari ancaman praktik politik uang dan politik dinasti yang berpotensi merusaknya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Probolinggo Kota, AKP Didik Riyanto, menjelaskan bahwa penyelidikan kasus tersebut telah dimulai. "Kami telah menerima berkas dari Bawaslu Kabupaten Probolinggo dan segera melanjutkan penyelidikan sesuai SOP. Saat ini sudah ada progres, semoga dapat segera diselesaikan tanpa hambatan," katanya.
Menurut AKP Didik, pihaknya masih memeriksa sejumlah saksi untuk memperkuat penyelidikan. Namun, hingga kini, belum ada tersangka yang ditetapkan meski berkas dari Bawaslu telah mencantumkan nama terlapor serta dua alat bukti berupa video pembagian amplop berisi uang yang dilakukan saat kampanye pasangan calon nomor urut 1, Zulmi Noor Hasani – Abdul Rasit, di Pulau Giliketapang.
Satgas AMP berharap kepolisian dapat menangani kasus ini dengan serius agar kepercayaan masyarakat terhadap demokrasi tetap terjaga.